0
Inilah Narkotika yang Sering Dipakai Dugem dan Efeknya
Posted by Unknown
on
00.57
Inilah Narkotika yang Sering Dipakai Dugem dan Efeknya
Hiburan malam
identik dengan dunia gemerlap alias dugem dengan zat-zat terlarang.
Dibanding obat-obatan, narkotika lebih banyak digunakan oleh para
penikmat dugem. Penyalahgunaan
narkotika ini dimanfaatkan oleh para pecandu untuk mendapatkan efek
sesaat yang lalu menularkannya kepada teman atau keluarga.
Narkotika berasal
dari tanaman yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran,hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Yang termasuk narkotika adalah opium, kokain, morfin, heroin, dan ganja.
Berikut 5 efek
narkotika yang sering digunakan para pecandu saat sedang dugem, ingin
mencari kesenangan atau lari dari masalah seperti dilansir dari
Alkoholism dan drugpolicy.org, Senin (28/1/2013):
1. Opium
Penggunaan opium
banyak dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa yang disebabkan luka atau
pada penderita kanker membantu untuk menghilangkan rasa nyeri.
Bila pemakaian
opium ini dihentikan, dapat menimbulkan beberapa hal seperti banyak
menguap, kepala rasanya berat, hidung berair, mata basah, nafsu makan
hilang, cepat lelah, kejang-kejang dan tubuh terasa menggigil.
2. Kokain atau sabu-sabu
Kokain atau biasa disebut sabu-sabu ini adalah zat yang sangat berbahaya dan sering disalahgunakan.
Saat ini Kokain
masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan
mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga
membantu.
Pemakai kokain ini
menjadi bersemangat, gelisah, tidak bisa diam,tidak nafsu makan. Kokain
ini juga mengakibatkan efek yang sangat kuat pada sistem syaraf. Dan
jika penggunaannya terus menerus, dapat menyebabkan kerusakan otot
jantung dan bahkan kematian.
Jika penggunaan dihentikan, maka penderita akan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri dan perasaan cemas berkepanjangan.
3. Morfin
Morfin merupakan
bentuk opium yang telah digunakan selama berabad-abad. Turunan dari
morfin adalah diasetilmorfin yang lebih dikenal sebagai heroin. Morfin
pertama kali digunakan dalam medis sebagai penawar nyeri dan
disalahgunakan sebagai narkotika.
Selain meringankan
rasa nyeri, morfin juga mempengaruhi penampilan mental dan fisik,
menghilangkan rasa takut, dan juga mengurangi rasa lapar, menghambat
refleks batuk, mengurangi dorongan seks, dan pada wanita bisa menganggu
siklus menstruasi.
Namun jika penggunanya sudah ketagihan, bisa menyebabkan kekhawatiran dan kematian.
4. Heroin
Heroin merupakan
olahan morfin berbentuk bubuk putih atau keabuan. Seperti dikutip
Health, pecandu Heroin sering mengalami kenaikan sensitivitas terhadap
rasa sakit, dan sensitivitas ini tidak mereda selama pengobatan dengan
metadon atau opioid lain.
Para peneliti dari
University of California, Los Angeles berusaha untuk menentukan
bagaimana meningkatnya kepekaan terhadap rasa sakit yang juga disebut
hiperalgesia.
Dikutip dari
Alkoholism, efek penggunaan heroin dalam jangka pendek adalah mulut
terasa kering, rasa berat pada tangan dan kaki, sering mengantuk dan
terganggunya sistem pernapasan.
Efek jangka panjang
dari penggunaan heroin yaitu infeksi pada selaput jantung dan katupnya,
penyakit hati, ginjal dan komplikasinya, infeksi kulit.
Selain itu,
pengguna heroin berisiko tertular virus hepatitis, juga memiliki
peningkatan risiko pada Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan jika
penggunaannya overdosis, kemungkinannya hanya kematian.
5. Ganja
Ganja atau terkenal
dengan nama marijuana ini terkenal karena bahan aktifnya yang
seringkali dianggap aman dibandingkan alkohol dan tembakau.
Padahal efek dari ganja ini hanya sementara, namun sudah banyak penelitian mengenai efek ganja yang dikonsumsi seseorang.
Seperti dikutip
dari situs drugpolicy.org, penelitian tahun 2009 yang dilakukan melalui
kontrol populasi menemukan bahwa orang yang merokok ganja dalam jumlah
sedang selama lebih dari 20 tahun berhubungan positif dengan penurunan
resiko kanker pada kepala dan leher.
Walaupun sudah
banyak negara yang melakukan legalisasi tehadap tanaman maupun
penggunaan ganja ini, namun perlu diketahui dampak kesehatan yang
ditimbulkan dari ganja.
Efek jangka pendek
dari ketagihan ganja ini seperti dijelaskan Alcoholism, penderita akan
mengalami masalah dengan memori dan belajar, kehilangan konsentrasi,
masalah dengan berpikir dan pemecahan masalah dan peningkatan denyut
jantung, juga tekanan darah yang menurun.
Kadang-kadang menggunakan ganja juga bisa meningkatkan rasa kecemasan, ketakutan, ketidakpercayaan atau panik.
Efek ganja pada otak juga bisa menimbulkan gejala seperti halusinasi, delusi, gangguan memori dan disorientasi.
Efek pada paru-paru
seringkali dijadikan alasan seseorang yang merokok menggunakan bahan
ganja hampir sama dengan tembakau seperti batuk, hingga menyebabkan
penyakit dada akut, infeksi paru-paru.
Walaupun hampir
sama dengan tembakau, ahli kesehatan mengingatkan kalau ganja memiliki
hidrokarbon yang lebih karsinogenik atau asapnya lebih tahan lama di
paru-paru.
Karena asap ganja
mengandung tiga kali jumlah tar yang ditemukan dalam asap tembakau dan
lebih 50% karsinogen, maka bisa dikatakan kalau ganja bisa berisiko
meningkatkan kanker paru-paru bagi perokok ganja.
Posting Komentar