0

7 puisi cinta paling menyentuh hati dan perasaan

Posted by Unknown on 01.28

7 Puisi Cinta Romantis dan Menyentuh Hati

7 puisi cinta romantis dan menyentuh hati
7 Puisi Cinta Romantis dan Menyentuh Hati - Banyak cara bagi seseorang untuk meluapkan seluruh emosi hatinya ketika sedang mengalami jatuh cinta, salah satunya dengan menulis atau membaca sebuah puisi. Puisi-puisi berikut ini merupakan puisi cinta romantis dan menyentuh hati setiap orang yang membacanya. Tentu bagi sobat yang sedang Jatuh cinta atau mengalami kisah cinta yang hampir mirip seperti yang dikisahkan dalam puisi cinta romantis berikut ini.


PANDANG PERTAMA

Siang dalam balut peluh di tubuh aku rasakan di lingkup kota
terminal jagat pantura.
Diriku menatap tak lupa
kilau paras dalam jumpa
pada gadis yang berdiri dihadapan.

Pandangan pertama
peluhku menderas lepas
tatkala mata mengajakku melihat kehidupan
pada dirimu, oh… gadis
dan getar hatiku dalam pandangan.
Biarlah batu sungai aku singkir deras
dan air sungai tetap mengalir ketenangan.

Sejengkal langkah adalah keberhasilan.
Menuai maksud hati menjabat perkenalan.
Tenanglah angin, jangan hembuskan dulu.
Hatiku dalam kuasa ragu.
Tenanglah angin, jangan kau goyah.
Satu jengkal, aku dalam langkah.

Aku sapa dengan senyum hangat
tanpa sambutmu yang kecut.
Hatiku tersentuh bahagia merebut ragu.
Diriku dalam pikat indah sambutmu.
Aku larut dalam harap perkenalan.
Di saat kau dalam rela, aku ketuk pintu persetujuan.

Salam kenal wahai gadis dalam sambutku.
Kau nampak berbinar dari parasmu yang samar-samar kotor.
Senyummu sayu dan pandang pertama tak ada ragu.
==========================================

BUNGA KISAH CINTAMU


Bunga di depan rumahmu
Melihat pelangi mengekor ke langit
Melihat mentari sinar terik
Memetik selarik kisahku bersama tuan rumah.
Kisahmu.... kisah cintamu.

Segumpal kisah pernah kau curah.
Lewatkan begitu saja kisah yang tak kau inginkan.

Hadir kisahku membalut luka.
Kisah itu setia sampai dalam rasa.
Kisah cintamu dan kisah cintaku bersatu.
Sampai akhirnya semua berjalan bahagia.

Sampai akhirnya pula berujung segitiga!
Kau derita asmara... derita tak kuasa...
Kisah cintamu itu rela mati dalam suri!

Kisah baru kau lemas pasrah.
Sudahlah, kau pun lewatkan begitu saja.

Kisah dahulu tetap setia
Temani kisah cintamu yang masih tertutup kabut.
Rapat menutup, kisahku tetap menyambut.

Hadirkan lagi kesatuan dihadapanmu.
Kisahku memeriksa, membalut luka cintamu.
Mengendapkan memori duka-lara dalam cintamu.
Membangkitkan cintamu yang pernah berkisah bersamaku.

Bunga di depan rumahmu
kini telah terjatuh di tanah halaman rumahmu.
Tak kuasa haru menghayati kisah ini.

 ===========================================

KERINDUANKU PADA YANG KUSAYANG
Sayang!
Aku merindu
padamu
bukan sekedar rindu biasa
yang biasa aku alami selama ini
Terlalu lama sudah
kita tak bersua, meski
hanya untuk sekedar berucap
“hai”
Kerinduanku padamu
bukan tanpa alasan
Kau telah berjanji
dulu dirimu akan menemui
aku di setiap detikku
menemaniku di tiap langkahku
menapaki jalan hidup

Ironi!
Sekarang kau jauh
jauh sejauhjauhnya tak kembali lagi
Di sini aku tetap merindu padamu
sayang

Moga Sang Maha …
menyatukan kita kelak

Aamiin...!

 ==================================

DIAM?

Aku lebih memilih diam
Diam sebagai pilihanku
Diam adalah pilihan
Pilihanku adalah diam
Diam aku pilih, bukan
karena aku tak mampu untuk
tidak diam, tapi
inilah yang aku pilih,
diam

Dalam diam
kata tetap aku sulam
(aku rangkai salam)
buat mereka kawan-kawan alam

Bagi mereka dan kalian
semoga salam.

Diam bukan aku bukan pemeduli
hanya ini
hari aku diam untuk besok aku
tidak diam lagi.

Aku belajar
yang mereka tidak diamkan
“Diam adalah emas”
(Emas itu diam, ia bisa bikin
orang tidak diam olehnya)

Aku mau
aku kamu
menjadi emas dengan diamnya
Mungkinkah?

 ===============================

RASA IRI
Semenjak terlahir
dari rahim hawa yang pinggir
dalam keluarga yang fakir
sampai kini jua ku belum mahir
meski secercah ucapan
untuk aku ucapkan
meski sepatah perkataan
untuk aku katakan

Sungguh
jujur
tiada mungkir
diriku mengiri pada mereka
mereka di usia balita
sesi ke dua
mempersembahkan bunga taman surga
indah menghias tanah-tanah kosong, kere
tak berpunya rupa
dulunya

Aku kini bisa hanya
menjadi penikmat belaka
buah karya mereka

Semestinyakah,
aku berdiam dalam gombangan comberan keterbelakangan
ini?

Tidak...!!!

Mereka terlahir
dari dan menjadi manusia
mencipta bangga bagi insan lainnya

Maka
aku pula meski demikian adanya
tiada beda banding mereka

Man jadda wajada
La haula wala quwwata
melainkan dengan Tangan Tuhan Sang Kuasa
segala

 ===================================

SEDIH? MEMALUKAN.

Jago berteriak-teriak
memekakkan setiap telinga
yang tertidur dalam keheningan
malam nan kelam

Serentak
kambing-kambing
sapi-sapi
kerbau-kerbau
kuda-kuda
bebek-bebek
angsa-angsa
burung-burung
segenap kaum binatang dekat gubukku
menggoncang kesunyian desa
menggoncang kenikmatan tidur
para penandur

“Ada apa dengan ini semua?”

Rumah kakek tua berselimut
nyala api merenggut
nyawanya yang keriput

Si Jago Merah yang merah
marah

Kami lemah


Sang Sesepuh
punah

Mata-mata hanya melempar
pandang yang nanar
tak tersadar
Panasnya kobaran api
menusuk-nusuk dalam raga ini
Kami tak juga terbakar
bergerak liar

Kami terbekukan panasnya api
yang dingin membekukan nyali

===================================

AROMA TUBUHMU

Ciumlah putih melati
harum mewangi.
Ciumlah merah mawar
lembut aroma segar.
Ciumlah aroma tubuhmu
harum aroma bunga keduanya.
Tubuhmu hidangan hangat
untuk cinta kesucian.
Kau kan memetik kisah,
wewangian adalah keharmonisan.

Sekujur tubuh, luluaran mandi
mewangi pencahayaan bunga.
Tubuhmu dalam putaran waktu.
Waktu berputar adalah cinta dirimu dan kekasihmu.

Sejujur tubuh hidangan keharuman untuk kekasihmu.
Kau tak bermalas-malas di hadapan kekasih.
Senyum kekasih pancarkan indah padamu.
Betapa ia mengakui, kau adalah bunga kesetiaan.


0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 RYAN ALTINHKIN All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.