0
bodoh bengak bletok tololnya pendidikan di indonesia
Posted by Unknown
on
21.46
Bodohnya Pendidikan di Indonesia
Bohong BESAR
BANGET menurut gue kalau ada yang bilang system pendidikan di Indonesia udah
baik. Sini, ketemu sama gue dan adu bacot ma gue (tapi lihat ukuran badan juga
ya. Heheheehehe)
Oke, gue
emang emosi banget sama system pendidikan di Indonesia yang sebenernya justru
ngebodohin anak-anaknya dan menyengsarakan banyak rakyat.
Apa
faktanya?
Ada. BANYAK.
Dan ini
adalah sebagian yang bisa gue lihat dan entah gue alami atau tidak.
System
pendidikan di Indonesia itu bersifat Kompetisi.
*loh?
Bukannya itu malah baik ya step?
Yak, baik
sekali. Baik untuk tempat-tempat bibingan belajar non-formal yang memasang
iklan sebanyak-banyaknya demi membuat siswa-siswa tertarik untuk mendaftar
dengan UANG. Semakin besar UANG yang dimiliki, makin besar kesempatan untuk
mendapatkan penanganan ilmu yang lebih baik dan jaminan masuk sekolah maupun
perguruan tinggi terbaik. Kenapa akhirnya bisa begitu?
Apakah
masyarakat kita begitu bodohnya sehingga termakan janji-janji serta iklan yang
ditawarkan oleh para bimbel bimbel itu?
Jangan
salahkan mereka yang pada dasarnya hanya mengambil kesempatan di tengah kebodohan
kesempitan. Ya, bimbel-bimbel laris manis karena pola piker orang tua serta
siswa yang lebih dahulu terdoktrin akan pentingnya sebuah pembelajaran efektif
di luar sekolah.
Sekolah
dianggap tidak memberi ilmu yang cukup karena satu guru-atau 2 guru dalam satu
kelas harus mengajari sekitar 30-40 siswa.
Ada apa dengan ilmu yang diberikan oleh guru itu? Karena jika sang siswa
tidak memahami pelajaran, maka nantinya ketika ujian, dia bisa dapat nilai
jelek, remedial, dan dianggap BODOH. Well, memang begitulah pentingnya angka di
atas 7 untuk menjauhkan emosi orangtua ketika menerima rapor.
Bukankah
akhirnya baik karena siswa belajar dengan sebaik mungkin?
Lihat aja nih adek gue yang kemaren belajar matematika persis orang stress
Lihat aja nih adek gue yang kemaren belajar matematika persis orang stress
SAMBIL NGEMIIIILLL MULU |
BELAJAR SAMBIL MAKAN |
DIA BELAJAR PAKE TOPI MALEM MALEM ??!!! |
SAMBIL JOGET-JOGET DENGAN LAGU DARI RADIO |
Ya, dengan baik
sampai akhirnya Memaksakan diri mereka.
Sadar atau gak, yang mereka pelajari mati-matian kebanyakan hanyalah
untuk meraih nilai baik ketika ujian. Kalau sudah begitu, masa depan tampaknya
bagus. Benarkah itu?
Gue gak
melihat hal itu di Thomas Alfa Edison, Bill Gates, atau Tom Cruise sekalipun.
Search aja di Google kalau gak percaya.
Search aja di Google kalau gak percaya.
Sedih memang
mengetahui system pendidikan di Indonesia akhirnya memaksa siswanya untuk
punya ingatan dan memori yang kuat.
Padahal, gak semua siswa memiliki kemampuan itu. Gak semua siswa jago menghafal
tapi berbakat di music atau olahraga, gak semua siswa jago dan cepat menghitung
dan menghafal rumus, tapi dia jago banget sama yang namanya berfikiran logis
dan berbicara, dan masih banyak hal lain yang gue temui.
Gue akuin,
gue pinter gak bodoh pas SMP. Gue
bisa dapet nilai top cer di semua pelajaran tapi, tanyalah semua pelajaran SMP
ke gue. Mungkin sekarang gue Cuma akan Tanya ; emang ada pelajaran itu ya dulu?
Heheheehe
Sedih memang
apalagi siswa gak tahu tujuan mereka mempelajari dan menghafal itu semua buat
apa. Karena jujur, sekarang gue sepertinya tidak menggunakan semua ilmu yang
udah gue pelajari selama SMP-SMA. Gue hanya mengetahui beberapa pelajaran,
tanpa benar-benar mengingat dan mengaplikasikan
pelajaran-pelajaran tersebut dalam kehidupan ataupun pekerjaan gue
nanti.
Justru yang
gue dapat dan gue aplikasikan lebih banyak ketika gue berorganisasi, atau
melakukan hobi gue, atau berinteraksi dengan banyak orang dibandingkan duduk
diam dan baca buku sambil mulut komat-kamit.
Bukankah itu
juga bisa disebut belajar ?
Dari dulu,
kalau bonyok udah teriak ; Belajar Kamu!!!
Pasti
kebanyang buku pelajaran,.pulpen, duduk, ngafal, dan setres .
Tapi kalau
sekarang, gue disuruh belajar, jangan coba-coba gue akan langsung duduk diam
dan baca buku.
Pertanyaannya;
mau aku belajar apa?
Belajar
menghormati orang lain? Men, teori di buku PKN gak ngaruh tuh ,kalau gak
dipraktekin ke orang banyak.
Belajar
presentasi? Gak cukup Cuma beli buku di bagian Relasi di took buku, coba dan
asah terus-menerus, baru bisa bikin kita jago ngomong di depan umum.
Daaannnn
masih banyak hal lain yang seharusnya kalian pahami arti sebenarnya dari
BELAJAR.
Kalau Cuma
berorientasi dengan sekolah/uneversitas bagus, lulus dapet gelar, kerja, dan
tajir… lebih baik sekarang kalian tobat. Meeeennnnnnnn
Buat apa itu
semua? Kalau ternyata, Tuhan pun gak pernah lihat seberapa pinter kita,
seberapa kaya kita, atau seberapa hebat kita. Mati pun, itu semua gak kita
bawa. Kecuali lo mau kaya untuk bantu orang lain, so far, gue akan kasih semua jempol yang punya.
Akhirnya,
balik lagi ke system pendidikan Indonesia yang mencetak banyak siswa dengan
pola pikir seperti berikut. Akhirnya, kompetisi itupun berlanjut dengan
berbagai cara yang dihalalkan.
Seperti
apakah itu?
NYONTEK.
Dalam
perkembangannya, nyontek udah gak lagi Cuma sekedar pas ujian. Gak Cuma nanya
teman terdekat, atau lewat contekan yang kita simpen. Tapi nyontek udah menjadi
kebiasaan yang gak kita sadari. Lenapa bisa begitu?
Ya demi nilai yang bagus dooooonnnggg. Dan
mencegah dihukum guru.
Maka
sekarang, nyontek bukan hanya sekedar mencuri jawaban teman, tapi juga kita
berbohong. What?! Ya, kita(buat yang ngerasa aja. Gue berharap sih gue gak gitu
ya-termasuk anda yang baca) gak berbuat jujur dan berbuat gak adil dengan
teman-teman yang lain berjuang keras.
Kalau gitu,
inilah fakta penting tentang nyontek.
*Nyalin
kerjaan (PR/PS) temen itu NYONTEK
*Copy-paste
tugas temen itu NYONTEK
*DLL
Pikirkan
sendiri aja perbuatan tidak jujur dan tidak fair yang udah kita lakukan selama
“belajar” di sekolah/universitas.
Sedih memang
karena kompetisi ini juga, relasi antar murid gak terjalin dengan baik.
Apalagi, kalau ada anak yang terlalu berkompetisi dalam studinya dan belajar
mati-matian. Yah, ending2nya dia sulit bergaul dan biasa kita sebut KUPER baca:
kurang pergaulan. Sedih kalau gue tahu ada orang yang terlalu ngejar nilai dan
akhirnya, dia gak bisa nikmatin dunia luar.. my room is my world… hmmmmmm
Lalu,
bagaimana solusinya?
SISTEM
PENDIDIKAN KOMPETTITIF red: KERJA SAMA
Ya, dengan
system pendidikan yang mengutamakan kerja sama, tentunya siswa akan lebih
termotivasi untuk menjalin relasi demi mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
Siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakatnya
dibandingkan mempelajari sesuatu yang tidak disenangi dan diketahui nya akan
diapakan pelajarannya nanti. Yaaaahhh… begitulah…
Liaht ajalah
tontonan di luar negeri. Seneng ngelihat siswanya “berkompetisi” bukan demi
nilai atau sesuatu yang gak akan dipakainya nanti untuk masa depannya.
Sayang ya..
PEMERINTAH TAHU KALAU SISTEM PENDIDIKANNYA SALAH TAPI DIBIARIN AJA.
Iyalah,
supaya mereka bisa terus-terusan rapat, ngubah system kurikulum, system ujian,
SEENAK JIDAT MEREKA . kenapa? Rapat itu pake budget looohhh… makan pun
dibayarin, rapatpun bisa dimanapun disuakin, dan ujung-unjungya, DUIT RAKYAT
KOK. Duit yang bertitle”DEMI PENDIDIKAN PERUT BANGSA”
Lalu juga
aka nada studi banding dengan Negara lain tapi, yaudah. YANG PENTING
JALAN-JALANNYA.
Ada yang
tersinggung? Lalu mau mengajukan gue atas tuduhan pencemaran nama baik? Lalu
gue akan duduk di kursi panas?
Well, ini
Cuma pendapat bocah 17 tahun yang selama ini memang melihat hal seperti itu.
Kalau memang salah, ya ngomong baik-baik lah. Yang ngajuin ke meja hijau itu
kan pasti orang-orang berduit pengen eksis. Kalau memang bisa dinasihati dan
diomongin baik-baik, kenapa harus cepat tersulut emosi?
Yah,namanya
juga jeleknya udah ketahuan.. harus segera ditutupi kan…
Ah,udah ah.
Mending juga jalanin aja dengan senang hati.. makan hati akalu ngebahas system
pendidikan di Indonesia dengan menter-menteri yang ngkunya berpendidikan tapi
sebenernya ya itu tadi. Terlahir dari system pendidikan yang salah, maka para
pejabatanya pun punya system pemikiran yang SALAH. Persis kayak yang gue tulis
di atas. Dampak dari system pendidikan kompetisi adalah lulus,gelar,duit.
Ngerti kan kenapa Indonesia banyak koruptor?
Hah,
udahlah. Sakit hati doing nulis beginian. Lebih baik berdoa supaya pemerintah
itu bisa masuk sorga. Karna doain pemerintah bisa berubah itu sama aja kayak
berharap Bumi jadi bentuk segitiga. Yok, ba baiii
Okay, ini
udah cukup banyak…
Segini dulu
mungkin..
Next post
gue akan nulis lebih banyak..
Posting Komentar